Pinjam Modal Usaha? Simak tips & Trik Dalam Manajemen Risikonya!

Pinjam Modal Usaha? Simak tips & Trik Dalam Manajemen Risikonya!

Apa kamu pernah pinjam modal usaha? Saat seseorang ingin membangun bisnis, maka modal merupakan hal utama yang selalu diperhatikan. Tanpa adanya modal, maka sebuah bisnis akan sangat sulit berkembang, membuka cabang baru, hingga melakukan operasional.  Memang ada beberapa bisnis yang tidak perlu memerlukan modal yang besar. Akan tetapi, prosesnya bisa saja sangat lambat dibandingkan pengusaha yang menggunakan modal besar.

Oleh sebab itu, cara termudah yang diambil pengusaha dalam masalah ini adalah mencari pinjaman modal dari pihak ketiga. Apalagi saat ini banyak sekali perusahaan yang menyediakan pinjam modal usaha baik secara langsung atau online yang sering disebut pinjaman online (pinjol).

Akan tetapi, tindakan pinjam modal usaha tidak bisa sembarangan. Jika kamu tidak memikirkan manajemen risikonya, justru bisa berdampak buruk pada masa depan bisnis yang dibangun. Maka dari itu, simak tips dan trik dalam manajemen risiko ketika mengajukan pinjam modal usaha berikut ini.

1. Selalu Ajukan Pertanyaan Kritis Pada Diri Sendiri

Sebelum melakukan pinjam modal usaha, pikirkan kembali beberapa hal agar tidak jadi beban di masa depan. Dengan begitu, kamu bisa lebih hati-hati ketika benar-benar jadi mengambil pinjaman online. Salah satu caranya adalah bertanya pada diri sendiri tentang kebutuhan pinjam modal usaha.

Contoh pertanyannya bisa “Apakah kamu benar-benar butuh pinjam modal usaha?”, “Bagaimana bisa membayarnya?”, “Kapan dana pinjaman modal ini dibutuhkan?”, dan sebagainya. Cobalah untuk jawab secara jujur perihal pertanyaan tersebut. Jika jawabannya masih mengambang dan tidak yakin, sebaiknya tahan dulu rencananya.

2. Pastikan Jumlah Dana Pinjaman Sesuai Kebutuhan

Perlu kamu ketahui bahwa semakin besar dana pinjam modal usaha, maka semakin besar pula beban yang harus ditanggung. Maka dari itu, selalu perhatikan kebutuhan perkembangan usaha kamu dan juga selalu perhitungkan nominal yang dibutuhkan. Jangan sampai saat pengajuan dana pinjam modal usaha malah tidak memenuhi kebutuhan bisnis.

Kamu bisa tentukan jumlah pinjaman yang diajukan berdasarkan besar kecilnya bisnis tersebut. Caranya bisa dilihat pada omzet bisnis yang sudah kamu jalani dalam beberapa minggu atau satu bulan penuh. Dengan memahami jumlah dana pinjaman, maka kamu bisa mengetahui harus mengajukan pinjaman modal usaha ke mana. Mulai dari Kredit Usaha Menengah (KUM), Koperasi Mikro, hingga bank.

3. Pahami Jaminan yang Diberikan Peminjam

Semua lembaga pinjaman modal tentunya mempunyai aturan khusus pada agunan atau jaminan yang diberikan si peminjam. Secara umum, jaminan yang selalu diberikan adalah sertifikat rumah, tanah, BPKB Kendaraan bermotor, atau jaminan berharga lainnya.  Pada bagian ini, kamu harus memahami jenis jaminan sebelum melakukan pinjam modal usaha.

Jangan sampai kamu setuju melakukan pinjaman dan memberikan jaminan tanpa mengetahui risikonya yang harus ditanggung ketika terjadi sesuatu diluar kehendak. Sangat sering terjadi permasalahan antara pihak pengusaha dan juga pihak peminjam dalam hal jaminan ini. Maka dari itu, poin ini sangat penting.

4. Mengetahui legalitas Lembaga Peminjaman Modal

Nah, poin yang tidak kalah krusial saat mengajukan pinjaman modal usaha adalah mengetahui legalitas lembaganya. Cobalah kamu cek terlebih dahulu mengenai kredibilitas hingga legalitas lembaga peminjaman modal baik itu secara online maupun offline. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan adalah kualitas layanan, jumlah nasabah, jaringan pada setiap daerah, review atau penilaian lembaga tersebut dan masih banyak lagi.

Tentunya manfaat poin ini adalah memastikan bahwa kamu benar-benar meminjam modal usaha ke lembaga yang resmi oleh pemerintah. Rasa aman, nyaman, dan juga kepastian saat proses pembayaran angsuran pada lembaga resmi sangat menguntungkan kita di masa depan.

Baca juga: Cara Melunasi Hutang Yang Menumpuk Secara Cepat & Cermat!

5. Kemampuan Melunasi Cicilan

Poin selanjutnya adalah selalu ukur kemampuan kamu dalam melunasi cicilan yang dibebankan. Tidak hanya cicilan pokok, tetapi juga berbagai tanggungan bunga hingga jangka waktu saat pembayarannya. Saat kamu tidak mampu membayar cicilan tersebut, maka bisa menimbulkan kerugian besar seperti penyitaan jaminan.

Dengan mengukur kemampuan ini juga bisa menjadi tolak ukur untuk bisa menentukan jumlah pinjaman nantinya. Jangan ambil pinjaman dengan cicilan bulanan yang lebih besar dari kemampuan karena itu risikonya sangat besar. Di sinilah kalkulasi dalam perhitungan omzet bisnis, pengeluaran pribadi, hingga beban cicilan harus teliti.

6. Kamu Sudah Paham Tentang Syarat Peminjaman

Hal yang perlu kamu perhatikan selanjutnya adalah persyaratan peminjaman. Setiap lembaga peminjaman tentunya memiliki persyaratan tersendiri. Hal tersebut sangat berpengaruh apakah pengajuan yang kamu lakukan disetujui atau ditolak.

Maka dari itu, kamu harus memahami sejak awal persyaratan pinjaman modal usaha. Dengan begitu, kamu bisa mempersiapkannya jauh-jauh hari untuk memenuhi persyaratan tersebut. Perlu kamu ketahui bahwa semakin lengkap persyaratannya, maka semakin cepat proses pencairan dana pinjaman.

7. Sistem Proses Pencairan Dana

Tips terakhir saat pinjam modal usaha adalah sistem proses pencairan dananya. Ada beberapa lembaga peminjaman dana yang perlu waktu lama untuk disetujui meskipun persyaratan yang kamu ajukan sudah lengkap. Memahami sistem pencairan dana ini juga salah satu aspek keterbukaan suatu lembaga pemberi pinjaman.

Poin ini sebenarnya berhubungan dengan poin keempat sebelumnya. Maka dari itu, poin terakhir ini juga perlu kamu perhatikan saat mengajukan pinjaman.

Demikian tips dan trik manajemen risiko ketika melakukan pinjam modal usaha. Dari poin-poin di atas, kita bisa melihat bahwa pengajuan pinjaman dana modal tidak bisa dilakukan sembarangan. Semoga informasi di dalam artikel ini bisa bermanfaat.

Tinggalkan Balasan