Finansial Teknologi Masa Depan Dunia?

Finansial Teknologi Masa Depan Dunia?

Apakah Anda pernah mendengar istilah Fintech? Menurut Otoritas Jasa Keuangan, Fintech alias finansial teknologi adalah sebuah inovasi di dunia industri jasa keuangan yang dalam prakteknya menggunakan pemanfaatan teknologi. Teknologi yang satu ini kerap kali disebut-sebut sebagai masa depan industri jasa keuangan di Indonesia. Kolaborasi antara bank dan fintech juga menjadi hal yang tidak lagi mustahil. Bagaimana fintech bisa menjadi masa depan dunia? Simak beberapa hal berikut ini:

1. Antara Bank dan Fintech

Antara Bank dan Fintech

Cr : unsplash/@markuswinkler

Anda tidak bisa membahas fintech di masa depan bila tidak menyebutkan kata bank. Saat ini, bank adalah tumpuan sistem keuangan di Indonesia. Kehadiran bank sangat besar dan tersistem secara menyeluruh, sehingga cukup sulit untuk menerapkan teknologi terbaru di semua cabang seluruh wilayah Indonesia dengan waktu yang cepat.

Berbeda dengan fintech yang memang berbasis online dan teknologi. Dari segi kebutuhan dan pelayanan pelanggan, fintech seringkali disebut lebih fleksibel. Mereka dianggap bisa beradaptasi dengan cepat sesuai apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Dari segi konsep, bank dan fintech memiliki konsep yang berbeda.

Jika bank dan finansial teknologi ini bekerja sama di masa depan, maka ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama, munculnya degradasi bank. Hal ini membuat bank hanya melakukan kegiatan umum, sementara kegiatan lain dilakukan oleh perusahaan digitalized. Sementara kemungkinan terjauh adalah peran intermediasi bank akan sama sekali hilang. Hal ini bisa terjadi bila masyarakat bisa berhubungan secara mandiri dengan perusahaan digitalized.

2. Kemungkinan Bank dan Fintech Berkolaborasi

Kemungkinan Bank dan Fintech Berkolaborasi

Cr : unsplash/eduschandesoares

Menggabungkan antara fintech dan bank bukanlah hal yang mustahil di masa depan. Kemampuan bank untuk menjaga kestabilan dan menyebarkan uang ke masyarakat bisa dikolaborasikan dengan fintech yang mampu mengejar customer experience. Bank tentu tidak mampu terus berinovasi seperti yang dilakukan oleh fintech, sehingga kolaborasi ini bisa menghasilkan hasil yang luar biasa.

3. Tingkat Kontribusi Ekonomi Digital

Tingkat Kontribusi Ekonomi Digital

Cr : unsplash/markuswinkler

Ekonomi digital, salah satunya fintech, di tahun 2016 sudah berkontribusi sekitar 22% terhadap perekonomian global. Ditambah lagi dengan fakta bahwa lebih dari 56% orang sudah menggunakan internet di tahun 2018. Beberapa data inilah yang menjadi dasar perubahan pola pikir masyarakat dalam mengakses layanan jasa keuangan, termasuk fintech. Diprediksi menjadi masa depan jasa keuangan dunia, fintech diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan start-up kecil sesuai dengan regulasi yang berlaku.

4. Meningkatnya Jumlah Perusahaan Fintech

Meningkatnya Jumlah Perusahaan Fintech

Cr : unsplash/claybanks

Jika melihat lagi beberapa tahun kebelakang, perusahaan yang bergerak di bidang fintech hanya bisa dihitung jari. Tetapi kini, semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini. Itu artinya, kemajuan fintech terutama di Indonesia semakin berkembang pesat. Inovasi-inovasi yang bermunculan, seperti menjadi platform penghubung antara UKM dan pemberi pinjaman semakin menjamur.

5. Mulai Masuk Kancah Dunia

Mulai Masuk Kancah Dunia

Cr : unsplash/homajob

Finansial teknologi di masa kini sudah mulai masuk ke kancah dunia. Bisa diprediksi bahwa beberapa tahun yang akan datang Indonesia sudah bisa mengadaptasi perkembangan dari negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika. Sudah ada banyak pemain fintech yang siap membuka start-upnya di Indonesia karena melihat negara kita sebagai pasar baru dalam bidang ini.

5 poin diatas menjelaskan secara garis besar mengapa, bagaimana, dan apa yang akan terjadi bila finansial teknologi ini menjadi masa depan dunia di bidang keuangan. Tentu kemungkinan ini masih belum 100% pasti terjadi, tetapi tidak ada salahnya untuk mengantisipasi beragam kemungkinan diatas.

Tinggalkan Balasan